Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Melalui Sistem Belajar Terbuka
Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi komunikasi yang semakin
cepat sejalan dengan tuntutan kebutuhan kehidupan yang dinamis, kompleks, dan
kompetitif dalam menghadapi era informasi dan globalisasi yang terjadi saat
ini, membawa dampak terhadap seluruh aspek kehidupan terutama sekali terhadap
aspek sumber daya manusia (SDM).
Aset
yang paling penting yang harus diperhatikan dan sekaligus dimiliki oleh setiap
organisasi, perusahaan, intansi atau lembaga pemerintah maupun swasta dalam
menjalankan fungsi-fungsi manajeman adalah tenaga kerja manusia atau sumber
daya manusia (SDM). Terminologi sumber daya manusia (human resources) merujuk kepada orang-orang yang bekerja di dalam
organisasi. Urgensi sumber daya manusia berkenaan dengan kenyataan bahwa manusia
merupakan unsur utama yang senantiasa harus ada di dalam suatu organisasi.
Karena merekalah yang merencanakan tujuan, melakukan kegiatan untuk tercapainya
tujuan organisasi atau lembaga.
Menurut
Nawawi dalam M. Yani (2012: 1) sumber daya manusia sebagai salah satu unsur
dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu
organisasi. SDM dapat disebut juga sebagai personil, tenaga kerja, pekerja,
karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan
eksistensinya. Atau potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal
nonmateril dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata
secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Sumber
daya manusia berkembang secara dinamis menurut irama kegiatan dan kebutuhan
manusia, dalam hal ini adalah sumber daya manusia yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, dengan demikian sumber daya manusia inilah yang
dapat menentukan tercapai tidaknya tujuan organisasi atau lembaga.
Di
era globalisasi pengelolaan SDM bukan merupakan hal yang mudah, oleh karena
berbagai suprastruktur dan infrastruktur perlu disiapkan untuk mendukung
terwujudnya proses SDM yang berkualitas. Pendidikan sebagai upaya untuk
membangun masa depan bangsa yang lebih baik yang memiliki daya saing tinggi di
era global ini, hanya akan tercapai bila pendidikan berperan sebagai lembaga
konservasi dan inovatif. Untuk itu kualitas pendidikan berperan sebagai lembaga
konservasi dan inovatif. Untuk itu kualitas pendidikan harus senantiasa
ditingkatkan sejalan dengan tuntutan pembangunan. Peningkatan kualitas
pendidikan dapat dilakukan dari upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya.
Rupanya
pendidikan menjadi harga mati untuk majunaya atau berkembangnya SDM. Tetapi
yang menjadi masalah serius adalah pendidikan di Indonesia yang tidak merata.
Adanya kesenjangan anatara golongan yang menganggap pentingnya suatu pendidikan
dan golongan yang menganggap bahwa pendidikan adalah suatu hal yang sulit untuk
diikuti. Mungkin kita pernah mendengar keluarga seseorang dianggap terpandang
apabila semua keturunannya mempunyai gelar pendidikan sarjana, magister,
doktor, dokter, atau profesor. Tetapi disatu sisi lain sering melihat atau
mendengar jargon “yang miskin dilarang
sekolah” bukan!!! Kedua hal di atas bagaikan dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan dan itulah gambaran pendidikan di Indonesia.
Untuk
menghapuskan paradigma negatif mengenai jargon tersebut, pemerintah mempunyai
kebijakan tentang pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan
mutu, efisiensi, dan relevansi pendidikan telah lama dicanangkan dalam
penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan. Hal ini sebagaimana dituangkan
dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dalam konsiderannya menyatakan bahwa:
“Sistem
pendidikan nasional haruslah mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajeman pendidikan untuk
menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional
dan global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah
dan berkesinambungan”.
Apabila
kita melihat survey UNDP dalam tulisan Moh. Uzer Usman (2010: 5) menunjukkan
bahwa pada tahun 2003, Indeks Pembangunan Manusia IPM (Human Development Index –HDI) Indonesia, dengan indikator rata-rata
usia harapan hidup dan lamanya mengikuti pendidikan serta daya beli, berada
pada peringkat ke 112 dari 174 negara.
Melihat fakta tersebut memng harus kita akui
bahwa pendidikan belum berperan secara optimal dalam mengembangkan SDM,
sehingga SDM kita masihlah rendah bila dibandingkan dengan negara lain. Hal ini
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana (2005) bahwa:
“Pendidikan
belum berperan secara optimal dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM)
melalui pemerataan kesempatan pendidikan, penyelenggaraan pendidikan secara
terpadu, sehingga keluaran (output)
pendidikan lebih banyak yang menjadi masyarakat pencari kerja (employee society) atau masyarakat
wirausaha (enterpreneurship society).
Dengan demikian pendidikan belum menjadi pemicu utama dalam pengembangan SDM.
Untuk itu di masa yang akan datang pembangunan pendidikan perlu diarahkan untuk
terwujudnya SDM yang unggul”.
Pembinaan
dan pengembangan SDM merupakan suatu proses yang secara terus-menerus dilakukan
dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya dilakukan melalui pendidikan.
Kartadinata dalam Cut Zahri Harun (2003: 6) mengemukakan bahwa:
“Pengembangan
SDM berkualitas adalah proses kontekstual, sehingga pengembangan SDM melalui
upaya pendidikan bukanlah sebatas menyiapkan manusia yang menuasai pengetahuan
dan keterampilan yang cocok dengan duna kerj pada saat ini, melainkan juga
manusia yang mampu, mau dan siap belajar sepanjang hayat”.
Menurut
Staf ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan (2008: 11) mengungkapkan bahwa,
dalam pandangan masyarakat umum sering dijumpai bahwa mutu atau keunggulan
sekolah hanya dilihat dari ukuran fisik, seperti gedung dan jumlah kegiatan
ekstrakulikulernya saja. ada pula yang berpendapat bahwa kualitas sekolah
dilihat dari jumlah lulusan yang diterima di jenjang pendidikan selanjutnya.
Pembaharuan
pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai hal, terutama pada aspek sisitem dan
manajeman pendidikan dalam melayani pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
antara lain upaya yang dapat dilakukan adalah penyelenggaraan sistem pendidikan
atau pembelajaran jarak jauh.
Kita
sudah sering mendengar mengenai program wajib belajar yang digembor-gemborkan
oleh pemerintah sejak lama. Dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 2 tentang Wajib Belajar, menyatakan bahwa:
“Penyelenggaraan wajib belajar pada jalur formal dilaksanakan minimal pada jenjang pendidikan dasar yang meliputi SD, MI,
SMP, MTs, dan bentuk lain yang sederajat”.
Untuk menyukseskan
program wajib belajar 9 tahun tersebut pemerintah membuka SMP terbuka. Dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia. Nomor 053/U/1996 Tentang Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama Terbuka. SMP Terbuka
merupakan lembaga pendidikan formal
yang tidak berdiri sendiri tetapi merupakan bagian dari SMP Induk
yang dalam menyelenggarakan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri. Siswa SMP Terbuka
diperuntukkan bagi Anggota masyarakat usia sekolah tertutama bagi mereka yang
tidak mampu untuk menempuh pendidikan reguler
(sekolah umum), baik karena kemampuan ekonomi, jarak tempuh, waktu dan
lain-lain.
Dalam
Poskotanews.com (2013) disebutkan bahwa:
“Jumlah
SMP Terbuka di Indonesia dari tahun ke tahun terus menyusut. Data 2013
menyebutkan SMP Terbuka saat ini tinggal 1.365, atau berkurang lebih dari
separuhnya dibanding tahun sebelumnya yang mencatat jumlah 3.000 SMP Terbuka.
Penyusutan jumlah SMP Terbuka tersebut, menurut Wakil Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim, mengandung makna yang
positif. Bahwa harapan pemerintah untuk membawa anak-anak ke pendidikan formal
terstruktur (SMP reguler) bisa dinilai berhasil”.
Dari
data di atas semoga hal tersebut adalah fakta sebenarnya. Beralihnya para siswa
usia sekolah SMP lebih memilih masuk ke SMP reguler bukan masuk di SMP terbuka.
Dan semoga berkurangnya jumlah SMP terbuka yang disebutkan di atas bukan karena
peminatnya putus sekolah dan memilih bekerja atau mengais rezeki dari jalanan.
Selain
itu, penulis mendapatkan fakta dari detikfinance.com bahwa:
“Badan
Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah pengangguran pada Agustus 2013 sebanyak
7,39 juta orang. Sekitar 11,19% dari total tersebut atau sekitar 814 ribu
orang, merupakan tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kepala BPS Suryamin
mengatakan angka tersebut meningkat dibanding Agustus 2012 yang sebesar 9,87%.
Artinya tamatan SMK lebih banyak menjadi pengangguran dibanding yang lainnya. Tingkat
penggangguran terbuka pada Agustus 2013 untuk pendidikan, SMK menempati posisi
tertinggi, yaitu sebesar 11,19%," ungkapnya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu
(6/11/2013). Sementara posisi kedua terbanyak adalah tamatan Sekolah Menengah
Atas (SMA) dengan 9,74% dari total pengangguran. Pengangguran dari tamatan ini
terus meningkat dibandingkan Agustus 2012 yang sebesar 9,6%”.
Dari
fakta di atas mata kita dibuka kalaulah ijazah SMK atau SMA ternyata belum bisa
membawa kita ke dunia kerja. Pemilik ijazah SMK dan SMA bersaing dengan para
sarjana untuk mendapat posisi yang bagus di dunia kerja. Untuk mendapatkan
ijazah sebagai sarjana mungkin terasa sulit bagi para masyarakat Indonesia. Itu
masih berkaitan dengan mahalnya biaya kuliah. Tidak ada subsidi langusng dari
pemerintah seperti di jenjang sekolah membuat kuliah menjadi hal yang mewah.
Selain itu, universitas atau perguruan tinggi di Indonesia masih tercatat
langka disetiap daerahnya.
Padahal
pemerintah pada akhir tahun 1984 mendirikan perguruan tinggi, Universitas
Terbuka (UT), dengan sistem pembelajarannya memakai model belajar jarak jauh (distance learning). Universitas Terbuka adalah Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) ke-45 di Indonesia yang menerapkan sistem belajar terbuka
dan jarak jauh. Sistem belajar ini terbukti efektif untuk meningkatkan daya
jangkau dan pemerataan kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua
warga negara Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah-daerah
terpencil, baik di seluruh nusantara maupun di berbagai belahan dunia.
Dengan
dibukanya sisitem pendidikan terbuka, seperti SMP dan Universitas terbuka,
pemerintah sudah berupaya untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia.
Dengan bekal pendidikan yang cukup, para sumber daya manusia diharapkan menjadi
sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas guna menghadapi era globalisasi
seperti sekarang ini. Adanya bekal dari pendidikan terbuka para sumber daya
manusia bisa bersaing dengan sehat untuk membangun negara Indonesia menjadi
negara maju dan terbebas dari para koruptor.
Daftar Rujukan
Jefriando, Maikel. Pengangguran Paling Banyak dari Tamatan
SMK. http://finance.detik.com/read/2013/11/06/142438/2405053/4/pengangguran-paling-banyak-dari-tamatan-smk. 2013 (dikses pada tanggal 27 November 2014).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
47 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 2 Tentang Wajib Belajar.
Staf Ahli Mendiknas Bidang Mutu Pendidikan. Laporan Kajian: Strategi Pembelajaran dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Usman, Moh. Uzer. Peningkatan Mutu SDM Pendidik Melalui Diklat Jarak Jauh (Disertasi). Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta, 2010.
Yani. M. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.
Harun, Cut Zahri .Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia Melalui Pendidikan Merupakan
Kunci Keberhasilan Suatu Lembaga di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah., dalam Jurnal Pendidikan
dan Kebudayaan, Balitbang Diknas, No. 041, Tahun Ke-9, Maret 2003
http://www.poskotanews.com/2013/09/10/jumlah-smp-terbuka-terus-berkurang/ (dikses
pada tanggal 27 November 2014).
Coin Casino - Sign Up Offers, Bonuses & Games | CasinoWow
BalasHapusOnline casino offering 100+ slots and 인카지노 table games including blackjack, roulette and live septcasino dealer blackjack. Join the fun 바카라 today! Rating: 4.5 · Review by CasinoWow
How to get to Wynn's Encore Resort in Las Vegas by Bus - Dr.
BalasHapusDirections 정읍 출장마사지 to Wynn's 김천 출장안마 Encore Resort (Encore Resort Las 동해 출장안마 Vegas) 서귀포 출장안마 with public transportation. The following transit 서산 출장샵 lines have routes that pass near Wynn